Nama : Anggra Yudha
A. P
NIM : 120631419995
Jurusan : PKO
Mata Kuliah : Teknik Pembelajaran Olahraga
PERKEMBANGAN
TEKNOLOGI PEMBELAJARAN DI INDONESIA
Definisi
Komisi Teknologi Pembelajaran (1970), bahwa dalam pengertian yang lebih umum
(teknologi pembelajaran) berarti media yang lahir sebagai akibat revolusi
komunikasi yang dapat digunakan untuk keperluan pembelajaran disamping guru,
buku teks dan papan tulis. Serta teknologi pembelajaran merupakan usaha
sistematik dalam merancang, melaksanakan, dan mengevaluasi keseluruhan proses
belajar dan mengajar untuk suatu tujuan khusus, didasarkan pada penelitian
tentang proses dan komunikasi pada manusia yang menggunakan kombinasi sumber
manusia dan non-manusia agar belajar dapat berlangsung efektif (Commision on
Instructional Technology,1970:21).
Seiring dengan
berkembangnya teknologi pada umumnya, Teknologi Pembelajaran tumbuh dan
berkembang dari praktek pendidikan dan gerakan komunikasi audio visual.
Teknologi pembelajaran semula dilihat sebagai teknologi peralatan, yang
berkaitan dengan penggunaan peralatan, media dan sarana untuk mencapai tujuan
pendidikan atau kegiatan pembelajaran dengan memanfaatkan alat bantu
audio-visual (Rountree, 1979).
Saat ini, sebagai
suatu bentuk perkembangan teknologi pembelajaran, banyak Negara yang sudah menggunakan
media – media pembelajaran yang berbasis TIK (Teknologi Informasi dan
Komunikasi). Sebagai media pembelajaran, komunikasi dilakukan dengan
menggunakan media – media komunikasi
seperti telepon, komputer, internet, e-mail, dsb. Interaksi antara guru dan
siswa tidak hanya dilakukan melalui hubungan tatap muka tetapi juga dilakukan
dengan menggunakan media – media tersebut. Saat ini di Indonesia mulai di
kembangkan pembelajaran menggunakan e-learning yang berarti pembelajaran
dengan menggunakan jasa bantuan perangkat elektronika, khususnya komputer. E-learning
merupakan pembelajaran berbasis web yang bisa diakses dari internet. Tetapi
materi e-learning juga dapat didistribusikan dan diperoleh secara
offline menggunakan media CD/DVD. Dalam hal ini aplikasi dan materi belajar
dikembangkan sesuai kebutuhan dan didistribusikan melalui media CD/DVD,
Di Indonesia, ada
beberapa hal yang menghambat penerapan e-learning tersebut. Pertama,
masih kurangnya kemampuan menggunakan internet sebagai sumber pembelajaran. Hal
itu dikarenakan sumber daya manusia yang memiliki kemampuan mengaplikasikannya
sebagai sumber pembelajaran, masih terbatas jumlahnya. Kedua, biaya yang
diperlukan masih relatif mahal. Untuk mewujudkan e-learning, diperlukan
berbagai macam perangkat dan jaringan internet. Ketiga, belum memadainya
perhatian dari berbagai pihak terhadap pembelajaran melalui internet. Keempat,
belum memadainya infrastruktur pendukung untuk daerah – daerah tertentu. Kelima,
belum adanya standar minimum implementasi e-learning yang resmi dari
pemerintah. Dari beberapa hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa kurang adanya
rasa peduli terhadap e-learning mengakibatkan kurang adanya aturan
ataupun standar bagi pelaksanaan e-learning di Indonesia, sehingga
perkembangan teknologi pembelajaran di Indonesia masih kalah dengan negara – negara
lain.