Selasa, 06 Mei 2014

ARTIKEL SOSIO ANTROPOLOGI OLAHRAGA (RELASI)

PENTINGNYA HUBUNGAN (RELASI) SOSIAL BAGI PELATIH KLUB RENANG DI DAERAH MOJOKERTO DENGAN MASYARAKAT SERTA MASYARAKAT OLAHRAGA DISEKITARNYA


Anggra Yudha Andrean P.
120631419995
(PKO-Off A)
Universitas Negeri Malang


ABSTRACT:  Sport is a physical activity that doing for keep health and body fitness, but sport also doing to get many achievements. Sport that doing to get achievement, need many factors to support it, like good training program, good coach, and one factor that important too, it is a good relation of coach with athletes, athlete’s parents, other coach, sport institutions, and the society especially sport society.

Kata kunci: olahraga, dinamika sosial, interaksi sosial, relasi

TEORI PEMBAHASAN
            Di dalam artikel ini menggunakan teori pembahasan yakni, interaksi sosial dan dinamika sosial. Interaksi sosial adalah hubungan-hubungan yang dinamis yang menyangkut hubungan antara individu dengan individu, individu dengan kelompok, dan kelompok dengan kelompok baik dalam bentuk kerjasama, pertikaian maupun persaingan. Sedangkan dinamika sosial adalah keseluruhan perubahan dari seluruh komponen masyarakat dari waktu ke waktu.

PENGANTAR
Manusia hidup tidak sendirian. Sebagai mahluk sosial pasti saling berhubungan satu sama lain. Idealnya, relasi atau sebuah hubungan dimulai dari tingkat keluarga, tetangga, sekolah, hingga tempat pekerjaan dan lingkungan sosial yang lebih luas. Khusus di tempat kerja seperti halnya dalam sebuah kelompok olahraga atau klub olahraga, membangun relasi sangatlah diutamakan. Dalam melakukan pekerjaan tidak mungkin hanya dilakukan sendiri saja. Ketika koordinasi dilakukan maka salah satu syarat keberhasilannya adalah kuatnya relasi.
Gillin & Gillin mengatakan bahwa, “proses-proses sosial adalah cara-cara berhubungan yang dapat dilihat apabila orang-perorangan dan kelompok-kelompok manusia saling bertemu dan menentukan sistem serta bentuk-bentuk hubungan tersebut, atau apa yang akan terjadi apabila ada perubahan-perubahan yang menyebabkan goyahnya cara-cara hidup yang telah ada”. Oleh karena itu, relasi merupakan hal yang sangat penting untuk dipertahankan di dalam kehidupan sosial, seperti halnya didalam dunia olahraga yang merupakan salah satu bentuk dari aktivitas fisik yang juga tidak dapat terlepas dari kehidupan sosial.
Olahraga merupakan salah satu aktivitas fisik yang banyak diminati oleh semua kalangan masyarakat, baik anak usia dini, remaja, orang – orang dewasa, maupun yang sudah lanjut usia, karena olahraga juga tidak dapat terlepas dari aspek – aspek sosial seperti adanya relasi di dalam dunia olahraga. Seperti halnya olahraga prestasi yang juga banyak diminati oleh semua kalangan masyarakat, meski terkadang tidak terlibat secara langsung dalam melakukan hal tersebut, tetapi hanya turut menyaksikan dan memberikan dukungan terhadap kegiatan olahraga prestasi. Oleh karena itu, setiap ajang olahraga prestasi yang dilaksanakan terlihat sangat meriah dan ramai, karena banyak mendapat perhatian dari semua kalangan masyarakat. Hal tersebut tidak hanya karena olahraga memang sangat menyenangkan karena terdapat estetika didalamnya, tetapi juga karena adanya interaksi sosial antar masyarakat yang saling memberikan informasi dan juga saling mengajak untuk turut serta dalam meramaikan ajang olahraga prestasi, baik sebagai pendukung (supporter) atau juga sebagai peserta didalam ajang tersebut.
            Interaksi sosial didalam olahraga prestasi sangat diperlukan agar olahraga prestasi tetap dapat berkembang dan semakin diminati, sehingga nilai – nilai moral yang terdapat pada olahraga prestasi juga dapat tersampaikan dengan baik kepada masyarakat. Interaksi sosial dapat terjadi apabila terdapat sebuah hubungan atau relasi yang baik antar masyarakat khususnya masyarakat olahraga, sehingga iformasi – informasi mengenai olahraga prestasi dapat tersampaikan dengan baik dan semakin banyak yang berminat untuk turut serta terlibat didalam olahraga prestasi, baik mengikuti pelatihan olahraga prestasi, atau hanya mendukungnya. Semakin banyak yang meminati olahraga prestasi, semakin dapat berkembang olahraga tersebut di masyarakat, sehingga semakin banyak menciptakan pelatih – pelatih professional dan ideal serta atlet – atlet yang berprestasi, seperti halnya di dalam sebuah klub olahraga, sangat memerlukan sebuah relasi yang baik agar klub tersebut dapat bertahan dan terus berkembang. Akan tetapi apabila kurangnya relasi yang baik antar masyarakat khusunya masyarakat olahraga, akan semakin berkurang peminat – peminat didalam olahraga prestasi sehingga semakin sulit untuk berkembang dan bahkan tidak dapat berkembang sama sekali.
            Semakin banyak peminat dalam olahraga prestasi, akan semakin banyak menciptakan klub – klub olahraga sebagai wadah bagi masyarakat yang meminatinya dan ingin berpartisipasi di dalamnya. Sehubungan dengan hal tersebut, maka akan semakin dibutuhkan relasi yang baik di dalamnya agar klub – klub tersebut dapat semakin berkembang. Seorang pelatih di dalam sebuah klub olahraga adalah orang yang mempunyai tanggung jawab besar atas berkembangnya klub yang di bina, oleh karena itu seorang pelatih juga harus pandai dalam membangun sebuah relasi yang baik dengan masyarakat yang ada disekitarnya. Selain itu, seorang pelatih juga harus mempunyai relasi yang baik dengan atlet, orangtua atlet, serta relasi yang luas dan baik antar pelatih, dan juga dengan instansi – instansi olahraga yang berkaitan.

PEMBAHASAN
Hubungan (relasi) sosial adalah hubungan seseorang  dengan orang lain di tengah-tengah masyarakat. Seseorang melakukan hubungan sosial pasti memiliki tujuan, antara lain:
a.    menjalin hubungan persahabatan
b.    menjalin hubungan usaha
c.    mendiskusikan sebuah persoalan
d.    melakukan kerja sama
Tujuan tersebut akan tercapai jika proses sosial dapat berjalan lancar.
Proses dalam hubungan sosial akan dapat berjalan apabila memenuhi dua syarat, yaitu kontak sosial dan komunikasi.
a.    Kontak Sosial
Kata kontak berasal dari Latin,  con atau com, artinya bersama-sama. Secara harfiah berarti menyentuh secara bersama-sama. Sebagai gejala sosial, kontak sebenarnya tidak harus dengan menyentuh tetapi misalnya cukup dengan tersenyum. Kontak dapat bersifat primer dan sekunder. Kontak primer terjadi dengan mengadakan hubungan langsung. Misalnya tersenyum dan berjabat tangan. Kontak sekunder terjadi jika ada perantara.
b.    Komunikasi
Komunkasi berasal dari bahasa Latin,  communicare yang berarti hubungan. Jadi, komunikasi berarti berhubungan atau bergaul dengan orang lain. Interaksi tidak akan terjadi hanya dengan kontak tetapi harus ada komunikasi. Komunikasi terjadi kalau seseorang memberikan tanggapan terhadap perilaku orang lain dengan menyampaikan suatu perasaan. Orang yang bersangkutan lalu menerima dan memberi reaksi terhadap perasaan yang ingin disampaikan oleh orang tersebut. Komunikasi tidak selalu menghasilkan bentuk kerja sama bahkan bisa terjadi pertentangan atau perkelahian karena salah paham.
Hubungan sosial memiliki ciri-ciri tertentu, yaitu:
a.         adanya kontak sosial dan komunikasi
b.        dilakukan oleh dua orang atau lebih dan ada reaksi dari pihak lain
c.         bersifat timbal balik, positif, dan berkesinambungan
d.        adanya penyesuaian norma dan bentuk-bentuk interaksi sosial

Adapun dampak positif dan negatif dari sebuah hubungan (relasi) sosial dalam masyarakat khususnya di dalam dunia olahraga, seperti:
Dampak Positif dari hubungan (relasi) sosial yang baik:
a.         Terjadinya kerja sama antar masyarakat olahraga
b.        Terbentuknya kelompok organisasi (klub olahraga, instansi – instansi olahraga)
c.         Memunculkan pembagian kerja di masyarakat sesuai dengan kemampuan 
d.        Mempererat persahabatan antar masyarakat olahraga
e.         Mempermudah proses sosialisasi
f.         Mempermudah proses enkulturasi yaitu menyesuaikan pikiran serta sikap terhadap adat, sistem norma.
Dampak Negatif dari hubungan (relasi) sosial yang kurang baik:
a.         Timbulnya ketegangan dan pertengkaran sosial, perbedaan pendapat, dan pandangan dalam hubungan sosial yang tidak dapat terselesaikan dan sering menimbulkan ketegangan sosial dan bahkan ada kalanya muncul menjadi konflik fisik.
b.        Persaingan tidak sehat
c.         Dapat memunculkan sikap otoriter
d.        Kurangnya informasi terbaru dari dunia luar
e.         Berkurangnya peminat dari sebuah kelompok tertentu (klub olahraga, instansi – instansi olahraga)
f.         Berkurangnya peminat dari suatu bidang olahraga tertentu
g.        Tidak berkembangnya atlet, kelompok olahraga, atau suatu cabang olahraga.

Seperti halnya pada sebuah klub renang yang ada di daerah Mojokerto, yang pada awalnya merupakan salah satu klub yang berpotensi memunculkan atlet-atlet renang yang mempunyai banyak prestasi. Klub renang ini memiliki atlet – atlet yang berusia antara 6 – 10 tahun dan 11 – 16 tahun dengan tingkatan beginner, intermediate, dan advance yang disesuaikan dan dikelompokkan dengan tingkat umur dan skill masing-masing atlet. Klub renang ini pada tahun 2012 membina tiga puluh dua atlet, tetapi pada tahun 2013 mengalami kemerosotan yakni membina dua puluh enam atlet yang terdiri dari kelompok usia dini dan kelompok usia remaja. Klub renang ini telah meraih beberapa penghargaan dari beberapa event yang diselenggarakan di wilayah Mojokerto maupun regional Jawa Timur pada tahun 2007 hingga tahun 2011, tetapi sejak pergantian pelatih pada tahun 2012 hingga tahun 2013, klub ini menjadi jarang mengikuti ajang – ajang perlombaan renang sehingga mengalami kemerosotan prestasi.
Menurut seorang atlet dari klub tersebut, klub ini jarang mengikuti kompetisi – kompetisi renang karena kurangnya relasi yang baik dari pelatih klub tersebut dengan pelatih klub renang lain, dan juga instansi – instansi olahraga yang bersangkutan, sehingga klub renang tersebut jarang mengikutii ajang – ajang perlombaan renang yang diselenggarakan karena kurangnya informasi. Akibat dari kurang baiknya relasi pelatih klub tersebut dengan masyarakat olahraga yang lain, banyak orangtua yang menjadikan hal tersebut sebagai bahan pertimbangan mereka untuk terus menempatkan anak – anaknya dalam klub tersebut, karena pada awalnya orangtua atlet sangat menginginkan anaknya menjadi seorang atlet yang mempunyai banyak prestasi dengan tetap bergabung dalam klub tersebut.
Disinilah dapat terlihat bahwa relasi merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan sosial, khususnya dalam dunia olahraga yang juga terdapat unsur – unsur sosial yang hidup didalamnya. Sebuah klub renang akan mampu untuk terus berkembang dan pelatihnya dapat terus menciptakan atlet – atlet renang yang berprestasi serta menjadi pelatih yang lebih professional, tidak hanya sekedar pandai memanfaatkan fasilitas yang memadai dan juga kemampuan melatih yang mumpuni, tetapi juga memiliki sebuah hubungan (relasi) sosial yang baik antara pelatih dengan masyarakat, dan masyarakat olahraga di sekitarnya, serta dapat menjaga dan terus mengembangakan hubungan tersebut.

KESIMPULAN

            Sebuah hubungan (relasi) sosial di dalam dunia olahraga merupakan hal yang sangat penting, harus dijaga, dikembangkan, dan tidak dapat dihilangkan, terutama  pada dunia olahraga prestasi, seperti halnya dalam sebuah klub olahraga. Seoarang pelatih yang memiliki sebuah hubungan (relasi) sosial yang baik dengan masyarakat serta masyarakat olahraga disekitarnya, maka akan mendapatkan banyak dampak positif bagi perkembangan klub yang di bina dan juga bagi dirinya sendiri, tetapi apabila seorang pelatih mempunyai hubungan (relasi) yang kurang baik dengan masyarakat serta masyarakat olahraga disekitarnya, maka akan mendapatkan dampak negatif bagi perkembangan klub yang di bina dan juga bagi dirinya sendiri.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar