PENTINGNYA HUBUNGAN
(RELASI) SOSIAL BAGI PELATIH KLUB RENANG DI DAERAH MOJOKERTO DENGAN MASYARAKAT SERTA
MASYARAKAT OLAHRAGA DISEKITARNYA
Anggra Yudha
Andrean P.
120631419995
(PKO-Off A)
Universitas Negeri
Malang
ABSTRACT: Sport is a physical activity that doing
for keep health and body fitness, but sport also doing to get many achievements.
Sport that doing to get achievement, need many factors to support it, like good
training program, good coach, and one factor that important too, it is a good
relation of coach with athletes, athlete’s parents, other coach, sport
institutions, and the society especially sport society.
Kata kunci:
olahraga, dinamika sosial, interaksi sosial, relasi
TEORI PEMBAHASAN
Di dalam artikel ini menggunakan
teori pembahasan yakni, interaksi sosial dan dinamika sosial. Interaksi sosial
adalah hubungan-hubungan yang
dinamis yang menyangkut hubungan antara individu dengan individu, individu
dengan kelompok, dan kelompok dengan kelompok baik dalam bentuk kerjasama,
pertikaian maupun persaingan. Sedangkan dinamika sosial adalah keseluruhan perubahan dari seluruh
komponen masyarakat dari waktu ke waktu.
PENGANTAR
Manusia
hidup tidak sendirian. Sebagai mahluk sosial pasti saling berhubungan satu sama
lain. Idealnya, relasi atau sebuah hubungan dimulai dari tingkat keluarga,
tetangga, sekolah, hingga tempat pekerjaan dan lingkungan sosial yang lebih
luas. Khusus di tempat kerja seperti halnya dalam sebuah kelompok olahraga atau
klub olahraga, membangun relasi sangatlah diutamakan. Dalam melakukan pekerjaan
tidak mungkin hanya dilakukan sendiri saja. Ketika koordinasi dilakukan maka
salah satu syarat keberhasilannya adalah kuatnya relasi.
Gillin
& Gillin mengatakan bahwa, “proses-proses sosial adalah cara-cara
berhubungan yang dapat dilihat apabila orang-perorangan dan kelompok-kelompok
manusia saling bertemu dan menentukan sistem serta bentuk-bentuk hubungan
tersebut, atau apa yang akan terjadi apabila ada perubahan-perubahan yang
menyebabkan goyahnya cara-cara hidup yang telah ada”. Oleh karena itu, relasi
merupakan hal yang sangat penting untuk dipertahankan di dalam kehidupan
sosial, seperti halnya didalam dunia olahraga yang merupakan salah satu bentuk
dari aktivitas fisik yang juga tidak dapat terlepas dari kehidupan sosial.
Olahraga
merupakan salah satu aktivitas fisik yang banyak diminati oleh semua kalangan
masyarakat, baik anak usia dini, remaja, orang – orang dewasa, maupun yang
sudah lanjut usia, karena olahraga juga tidak dapat terlepas dari aspek – aspek
sosial seperti adanya relasi di dalam dunia olahraga. Seperti halnya olahraga
prestasi yang juga banyak diminati oleh semua kalangan masyarakat, meski terkadang
tidak terlibat secara langsung dalam melakukan hal tersebut, tetapi hanya turut
menyaksikan dan memberikan dukungan terhadap kegiatan olahraga prestasi. Oleh
karena itu, setiap ajang olahraga prestasi yang dilaksanakan terlihat sangat
meriah dan ramai, karena banyak mendapat perhatian dari semua kalangan masyarakat.
Hal tersebut tidak hanya karena olahraga memang sangat menyenangkan karena terdapat
estetika didalamnya, tetapi juga karena adanya interaksi sosial antar
masyarakat yang saling memberikan informasi dan juga saling mengajak untuk
turut serta dalam meramaikan ajang olahraga prestasi, baik sebagai pendukung
(supporter) atau juga sebagai peserta didalam ajang tersebut.
Interaksi sosial didalam olahraga prestasi sangat
diperlukan agar olahraga prestasi tetap dapat berkembang dan semakin diminati, sehingga
nilai – nilai moral yang terdapat pada olahraga prestasi juga dapat
tersampaikan dengan baik kepada masyarakat. Interaksi sosial dapat terjadi
apabila terdapat sebuah hubungan atau relasi yang baik antar masyarakat
khususnya masyarakat olahraga, sehingga iformasi – informasi mengenai olahraga
prestasi dapat tersampaikan dengan baik dan semakin banyak yang berminat untuk
turut serta terlibat didalam olahraga prestasi, baik mengikuti pelatihan
olahraga prestasi, atau hanya mendukungnya. Semakin banyak yang meminati
olahraga prestasi, semakin dapat berkembang olahraga tersebut di masyarakat,
sehingga semakin banyak menciptakan pelatih – pelatih professional dan ideal serta
atlet – atlet yang berprestasi, seperti halnya di dalam sebuah klub olahraga, sangat
memerlukan sebuah relasi yang baik agar klub tersebut dapat bertahan dan terus
berkembang. Akan tetapi apabila kurangnya relasi yang baik antar masyarakat
khusunya masyarakat olahraga, akan semakin berkurang peminat – peminat didalam
olahraga prestasi sehingga semakin sulit untuk berkembang dan bahkan tidak
dapat berkembang sama sekali.
Semakin banyak peminat dalam olahraga prestasi, akan
semakin banyak menciptakan klub – klub olahraga sebagai wadah bagi masyarakat
yang meminatinya dan ingin berpartisipasi di dalamnya. Sehubungan dengan hal
tersebut, maka akan semakin dibutuhkan relasi yang baik di dalamnya agar klub –
klub tersebut dapat semakin berkembang. Seorang pelatih di dalam sebuah klub
olahraga adalah orang yang mempunyai tanggung jawab besar atas berkembangnya
klub yang di bina, oleh karena itu seorang pelatih juga harus pandai dalam
membangun sebuah relasi yang baik dengan masyarakat yang ada disekitarnya.
Selain itu, seorang pelatih juga harus mempunyai relasi yang baik dengan atlet,
orangtua atlet, serta relasi yang luas dan baik antar pelatih, dan juga dengan
instansi – instansi olahraga yang berkaitan.
PEMBAHASAN
Hubungan
(relasi) sosial adalah hubungan seseorang dengan orang lain di
tengah-tengah masyarakat. Seseorang melakukan hubungan sosial pasti memiliki
tujuan, antara lain:
a. menjalin hubungan persahabatan
b. menjalin hubungan usaha
c. mendiskusikan sebuah persoalan
d. melakukan kerja sama
a. menjalin hubungan persahabatan
b. menjalin hubungan usaha
c. mendiskusikan sebuah persoalan
d. melakukan kerja sama
Tujuan
tersebut akan tercapai jika proses sosial dapat berjalan lancar.
Proses dalam hubungan
sosial akan dapat berjalan apabila memenuhi dua syarat, yaitu kontak sosial dan
komunikasi.
a. Kontak Sosial
a. Kontak Sosial
Kata
kontak berasal dari Latin, con atau com, artinya
bersama-sama. Secara harfiah berarti menyentuh secara bersama-sama. Sebagai
gejala sosial, kontak sebenarnya tidak harus dengan menyentuh tetapi misalnya
cukup dengan tersenyum. Kontak dapat bersifat primer dan sekunder. Kontak
primer terjadi dengan mengadakan hubungan langsung. Misalnya tersenyum dan
berjabat tangan. Kontak sekunder terjadi jika ada perantara.
b. Komunikasi
b. Komunikasi
Komunkasi
berasal dari bahasa Latin, communicare yang berarti hubungan.
Jadi, komunikasi berarti berhubungan atau bergaul dengan orang lain. Interaksi
tidak akan terjadi hanya dengan kontak tetapi harus ada komunikasi. Komunikasi
terjadi kalau seseorang memberikan tanggapan terhadap perilaku orang lain
dengan menyampaikan suatu perasaan. Orang yang bersangkutan lalu menerima dan
memberi reaksi terhadap perasaan yang ingin disampaikan oleh orang tersebut.
Komunikasi tidak selalu menghasilkan bentuk kerja sama bahkan bisa terjadi
pertentangan atau perkelahian karena salah paham.
Hubungan sosial memiliki
ciri-ciri tertentu, yaitu:
a.
adanya
kontak sosial dan komunikasi
b.
dilakukan
oleh dua orang atau lebih dan ada reaksi dari pihak lain
c.
bersifat
timbal balik, positif, dan berkesinambungan
d.
adanya
penyesuaian norma dan bentuk-bentuk interaksi sosial
Adapun dampak
positif dan negatif dari sebuah hubungan (relasi) sosial dalam masyarakat
khususnya di dalam dunia olahraga, seperti:
Dampak Positif dari hubungan (relasi) sosial yang baik:
Dampak Positif dari hubungan (relasi) sosial yang baik:
a.
Terjadinya
kerja sama antar masyarakat olahraga
b.
Terbentuknya
kelompok organisasi (klub olahraga, instansi – instansi olahraga)
c.
Memunculkan
pembagian kerja di masyarakat sesuai dengan kemampuan
d.
Mempererat
persahabatan antar masyarakat olahraga
e.
Mempermudah
proses sosialisasi
f.
Mempermudah
proses enkulturasi yaitu menyesuaikan pikiran serta sikap terhadap adat, sistem
norma.
Dampak Negatif dari hubungan
(relasi) sosial yang kurang baik:
a.
Timbulnya
ketegangan dan pertengkaran sosial, perbedaan pendapat, dan pandangan dalam
hubungan sosial yang tidak dapat terselesaikan dan sering menimbulkan
ketegangan sosial dan bahkan ada kalanya muncul menjadi konflik fisik.
b.
Persaingan
tidak sehat
c.
Dapat
memunculkan sikap otoriter
d.
Kurangnya
informasi terbaru dari dunia luar
e.
Berkurangnya
peminat dari sebuah kelompok tertentu (klub olahraga, instansi – instansi
olahraga)
f.
Berkurangnya
peminat dari suatu bidang olahraga tertentu
g.
Tidak
berkembangnya atlet, kelompok olahraga, atau suatu cabang olahraga.
Seperti halnya pada sebuah klub renang yang ada di daerah Mojokerto,
yang pada awalnya merupakan salah satu klub yang berpotensi memunculkan
atlet-atlet renang yang mempunyai banyak prestasi. Klub renang ini memiliki
atlet – atlet yang berusia antara 6 – 10 tahun dan 11 – 16 tahun dengan
tingkatan beginner, intermediate, dan advance yang disesuaikan dan
dikelompokkan dengan tingkat umur dan skill masing-masing atlet. Klub renang
ini pada tahun 2012 membina tiga puluh dua atlet, tetapi pada tahun 2013 mengalami
kemerosotan yakni membina dua puluh enam atlet yang terdiri dari kelompok usia
dini dan kelompok usia remaja. Klub renang ini telah meraih beberapa
penghargaan dari beberapa event yang diselenggarakan di wilayah
Mojokerto maupun regional Jawa Timur pada tahun 2007 hingga tahun 2011, tetapi
sejak pergantian pelatih pada tahun 2012 hingga tahun 2013, klub ini menjadi
jarang mengikuti ajang – ajang perlombaan renang sehingga mengalami kemerosotan
prestasi.
Menurut
seorang atlet dari klub tersebut, klub ini jarang mengikuti kompetisi –
kompetisi renang karena kurangnya relasi yang baik dari pelatih klub tersebut
dengan pelatih klub renang lain, dan juga instansi – instansi olahraga yang
bersangkutan, sehingga klub renang tersebut jarang mengikutii ajang – ajang
perlombaan renang yang diselenggarakan karena kurangnya informasi. Akibat dari
kurang baiknya relasi pelatih klub tersebut dengan masyarakat olahraga yang
lain, banyak orangtua yang menjadikan hal tersebut sebagai bahan pertimbangan mereka
untuk terus menempatkan anak – anaknya dalam klub tersebut, karena pada awalnya
orangtua atlet sangat menginginkan anaknya menjadi seorang atlet yang mempunyai
banyak prestasi dengan tetap bergabung dalam klub tersebut.
Disinilah
dapat terlihat bahwa relasi merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan
sosial, khususnya dalam dunia olahraga yang juga terdapat unsur – unsur sosial
yang hidup didalamnya. Sebuah klub renang akan mampu untuk terus berkembang dan
pelatihnya dapat terus menciptakan atlet – atlet renang yang berprestasi serta
menjadi pelatih yang lebih professional, tidak hanya sekedar pandai
memanfaatkan fasilitas yang memadai dan juga kemampuan melatih yang mumpuni,
tetapi juga memiliki sebuah hubungan (relasi) sosial yang baik antara pelatih
dengan masyarakat, dan masyarakat olahraga di sekitarnya, serta dapat menjaga
dan terus mengembangakan hubungan tersebut.
KESIMPULAN
Sebuah hubungan (relasi) sosial di dalam dunia
olahraga merupakan hal yang sangat penting, harus dijaga, dikembangkan, dan
tidak dapat dihilangkan, terutama pada
dunia olahraga prestasi, seperti halnya dalam sebuah klub olahraga. Seoarang
pelatih yang memiliki sebuah hubungan (relasi) sosial yang baik dengan
masyarakat serta masyarakat olahraga disekitarnya, maka akan mendapatkan banyak
dampak positif bagi perkembangan klub yang di bina dan juga bagi dirinya
sendiri, tetapi apabila seorang pelatih mempunyai hubungan (relasi) yang kurang
baik dengan masyarakat serta masyarakat olahraga disekitarnya, maka akan
mendapatkan dampak negatif bagi perkembangan klub yang di bina dan juga bagi
dirinya sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar